Senin, 27 Februari 2012

Peran pemuda dalam pencegahan penyalahgunaan NARKOBA



Narkoba lebih berbahaya dari Sex

Seks alamiah, Narkoba non-alamiah

Penyalahgunaan Seks hanya merupakan penyimpangan norma (yang relatif), penyalahgunaan Narkoba merusak sistem syaraf

Penyalahgunaan Seks lebih mudah dicegah, direhab dan diatasi dampak negatifnya

Penyalahbunaan Narkoba sangat sulit direhab, justru lebih sering relapse.



Gosip tentang Narkoba :

Penyalahgunaan Narkoba karena kurang Iman

Penyalahgunaan Narkoba bisa dicegah dan/atau direhab dengan pendidikan agama

Narkoba merupakan Budaya Barat

Sumber penyalahgunaan Narkoba adalah keluarga Broken homes

Narkoba hanya menyerang orang dengan label negatif: nakal, pengangguran, prestasi sekolah jelek, kelas ekonomi bawah, tidak berpendidikan

Narkoba hanya menyerang perokok

Penyalahguna Narkoba mempunyai kelainan/gangguan kepribadian

Penyalahgunaan Narkoba mudah diatasi dengan menyerahkan pada Panti Rehab



Fakta tentang Narkoba :

Narkoba sudah ada sejak jaman dulu (di jaman Belanda namanya: Candu)

Narkoba adalah gejala dunia

Semua negara sedunia + PBB sudah memerangi Narkoba sejak dulu:

Hukum

Polisi dan militer

Masyarakat

Narkoba tetap eksis sampai hari ini, bahkan makin berkembang (secara kualitas maupun kuantitas)




Bahaya Narkoba :

Kecanduan

Ketergantungan

Kontra produktif (malas belajar/bekerja)



Jalan pintas:

Mengambil/menjual barang keluarga

Memalak teman

Menipu/merampok/mencuri

Mengedarkan Narkoba

Melacur (bagi wanita)



HIV/AIDS :

Melalui hubungan seks

Melalui suntikan





Sistem pemasaran Narkoba :

Latar belakang Narkoba bukan politik, agama, budaya dsb, tetapi hanya “dagang”

Sebagai barang dagangan Narkoba sangat menguntungkan, karena pengguna akan ketagihan dan tidak bisa lepas lagi.

Pengguna otomatis akan menjadi pengedar

Pemasaran menggunakan sistem MLM (Multi Level Marketing) sehingga sangat sulit menghancurkan seluruh jaringan



Narkoba paling banyak menyerang generasi muda, Karena generasi muda:

Ingin mendapat pengakuan dari teman

Setia kawan

Tidak bisa mengatakan “tidak” pada teman

Ingin mencoba-coba

Mencari jati diri

Terlalu percaya diri

Kurang mau mendengarkan nasihat (orangtua dll)



Bagaimana mengajak generasi muda mencegah Narkoba :

Cegah pendekatan normatif (termasuk agama)  remaja langsung akan menghindari anda.

Tawarkan kegiatan yang bisa membangun identitas diri: OR, kesenian, hobby, pencinta alam, organisasi, sosial dll. (termasuk organisasi keagamaan: agama ditawarkan sebagai kegiatan, bukan sebagai doktrin/ideologi)

Kedepankan kegiatan alternatif, selipkan kegiatan anti Narkoba. Bukan sebaliknya: anti Narkoba dijadikan judul, kegiatan alternatif dijadikan sisipan.



Tidak perlu sok jadi polisi, dokter atau psikolog :

Kalau ada kawan yang terlibat, jangan sok jadi polisi (mencoba membongkar jaringannya dll), sok jadi dokter (mencoba mengobati) atau sok jadi psikolog (sok memberi nasihat)



Laporkan saja kepada yang berwajib (polisi, dokter, atau psikolog)

Namun dia/mereka tetap kawanmu yang kebetulan sedang khilaf:

Jangan kucilkan apalagi memusuhi dia/mereka

Tetap support dia/mereka sebagai kawan

Dukunglah dia/mereka agar bisa menjauhi lingkungan lamanya (agar tidak relapse)







Yang terpenting:

Jaga setiap diri saudaramu, kerabatmu, tetanggamu dan orang-orang terdekatmu agar mereka masing-masing selalu bebas Narkoba.

Jaga dirimu sendiri baik-baik agar tidak terlibat Narkoba

INGAT: NARKOBA berawal dari pengaruh teman  harus dicegah dengan pengaruh teman juga.

Jadikan dirimu seorang TEMAN yang bebas Narkoba, maka teman-temanmu juga akan bebas Narkoba.




                                                                                  Reporter: PUS DUK CEGAH | 08 Agustus 2006