Rabu, 06 Juni 2012

SEJARAH PIALA EROPA

Berbicara sepakbola tak dapat dipisahkan dari benua biru. Ya, Benua Eropa. Dalam sepakbola, di benua ini menjadi standar kualitas seorang pemain. Anda tentu masih ingat, pemilihan pemain terbaik dunia yang menjadi langganan adalah pemain yang bermian di pentas eropa. Karena itu, mengetahui sejarah piala Eropa tentu menarik bukan?
sejarah, piala, eropa, euro, UEFA
Henry Dalaunay
Dalam dekade akhir 1920-an, sepakbola masih didominasi oleh Negara-negara Amerika Latin. Hal itulah yang membuat Henry Delaunay, Sekretaris Federasi Sepakbola Perancis (FFF) saat itu merasa ada ketimpangan antara kekuatasn sepak bola di Benua Eropa dan Amerika Latin. Negara-negara di daratan Eropa kalah kualitas dari Negara-negara Amerika Latin. Ukuran yang dipakai Delaunay adalah perhelatan Olimpade 1924 dan 1928.
Selama dua perhelatan Olimpade tersebut, medali emas sepakbola diraih oleh Uruguay. Bahkan Uruguy ditunjuk menjadi tuan rumah Olimpiade 1930 karena untuk menghormati Uruguay yang telah 2 kali mendulang emas di Olimpiade. Kegelisahan inilah yang menjadi pemicu bagi Delaunay untuk mengusulkan kompetisi yang khusus dikuti oleh Negara-negara di Eropa. Karena, menurut Deaulunay kekuatan sepakbola Negara Amerika Latin terlalu kuat untuk diimbangi oleh klub-klub di Benua Eropa.
Idenya Delaunay sederhana. Kualitas pamain tidak bisa datang secara tiba-tiba. Kualitas pemain hanya bisa dihasilkan dari format kompetisi yang berjaan secara kontinyu. Di kompetisi itulah yang nantinya bakal membentuk skill pemain dan kerjasama antar pemain. Mustahil, jika tanpa kompetisi yang bekelanjutan bakal lahir pemain hebat dan klub hebat dari sebuah Negara.
Namun, ide tersebut tak digubris oleh UEFA (Persatuan Sepak Bola Eropa). Alih-alih melakasankan ide Delaunay, UEFA malah mengelar kejuaraan antar klub Eropa yang sekarang popular disebut sebagai Piala Champions, Piala UEFA dan Piala Winners yang dihelat tahun 1954.
Hal itulah yang membuat Delaunay kecewa dan akhirnya jatuh sakit. Tak lama kemudian Delaunay meninggal dunia pada November 1955. Meningalnya Delaunay menyisakan kesediahan dikalangan pengurus UEFA. Karena, Delaunay adalah sesepuh sepakbola Eropa. Tak ada yang meragukan dengan julukan itu.
Hal inilah yang membuat Delauney kecewa, hingga jatuh sakit dan meninggal dunia pada November 1955. Meninggalnya salah satu sesepuh sepak bola Eropa ini sangat mengejutkan jajaran pengurus UEFA. Dalam kongres UEFA 1957, ide lawas Delauney itu akhirnya disetujui. Kongres juga memutuskan Prancis sebagai tuan rumah Piala Eropa yang pertama tahun 1960 sebagai bentuk penghormatan kepada Delauney. Pada ajang ini, Uni Soviet (kini Rusia) yang menjadi juara setelah mengandaskan Yugoslavia dengan skor 2-1 melalui perpanjangan waktu.
Sejak saat itu, setiap 4 tahun sekali UEFA menggelar perhelatan ‘Piala Dunia Mini’ ini. Perkembangan dari perhelatan akbar di benua biru itu pun terus terjadi. Misalnya, jumlah peserta Piala Eropa kedua yang berlangsung di Spanyol, 1964, membengkak. Dari 17 negara pada piala Eropa yang pertama, di Pialaa Eropa kedua menjadi 29 negara. Pembengkakan ini antara lain ditandai masuknya Inggris dan Italia dalam kancah perhelatan akbar se-Eropa ini. Namun, format putaran final sama seperti yang pertama, yaitu 4 tim yang lolos ke putaran final. Kali ini di final tuan rumah Spanyol menumbangkan juara bertahan Uni Soviet dengan skor 2-1.
EURO, LEAGUE, UEFA
Berikut urut-urutan juara Piala Eropa sejak pertama kali digelar tahun 1960 sampai yang terakhir tahun 2008:
[box] Euro 1960
Juara: Uni Soviet Runner-up: Yugoslavia Tuan rumah: Perancis Pencetak gol terbanyak: Francois Heutte (Perancis), Valentin Ivanov (Uni Soviet), Viktor Ponedelnik (Uni Soviet), Milan Galic (Yugoslavia), Drazan Jerkovic (Yugoslavia) 2 gol[/box]
Ketika itu, Euro League diwarnai protes dari Federasi Sepak Bola Perancis (FFF) yang menganggap penyelenggaraan pertama seharusnya berlangsung di Perancis. Karena kompetisi ini adalah ide dari Delaunay yang berkebangsaan Perancis. Akhirnya, turnamen ini digelar di Perancis.
Dan untuk pertama kalinya kejuaraan sepakbola antarnegara Eropa dilaksanakan. Saat itu, formatnya adalah setiap tim memainkan dua leg dan babak knock out di semifinal yang berlangsung di negara penyelenggara.
Di final, Uni Soviet berhasil membungkam negara tetangga mereka Yugoslavia 2-1. Mantan negara adidaya itu memenangkan pertandingan melalui babak perpanjangan waktu.
[box] Euro 1964
Juara: Spanyol Runner-up: Uni Soviet Tuan rumah: Spanyol Pencetak gol terbanyak: Francois Heutte (PErancIS), Valentin Ivanov (Uni Soviet), Viktor Ponedelnik (Uni Soviet), Milan Galic (Yugoslavia), Drazan Jerkovic (Yugoslavia) 2 gol[/box]
Nuansa Euro kali ini berbeda dengan empat turnamen sebelumnya. Masalah politik larut dalam kegiatan yang seharusnya menjunjung sportivitas. Yunani menolak bertanding melawan Albania, karena kedua tim sedang terlibat perang.
Spanyol yang bertindak sebagai tuan rumah berhasil mengalahkan Uni Soviet 2-1. Sejarah itu dibukukan Tim Matador melalui pertandingan yang berlangsung di Madrid.
[box] Euro 1968
Juara: Itali Runner-up: Yugoslavia Tuan rumah: Itali Pencetak gol terbanyak: Jesus Maria Pereda (Spanyol), Ferenc Bene (Hungaria), Dezso Novak (Hungaria) 2 gol[/box]
Perubahan fundamental dari Euro terjadi ketika turnamen berlangsung di Italia pada 1968. Turnamen yang awalnya bernama The European Nation’s Cup, diganti menjadi UEFA European Football Championship.
Pada Euro 1968 ini, Negara Pizza mampu memboyong lambang supremasi sepakbola terbesar di Eropa itu. Itali menjadi juara setelah menundukkan Yugoslavia di Itali.
[box] Euro 1972
Juara: Jerman Runner-up: Uni Soviet Tuan rumah: Belgia Pencetak gol terbanyak: Gerd Muller (Germany) 4 gol[/box]
Format turnamen 1972 ini, masih sama seperti format empat tahun sebelumnya. Kandidat kuat juara, Jerman dengan mudah membantai Belgia 3-0 di partai final yang di gelar di Brussels, lewat dua gol bintang Jerman Gerd Muller.
Jerman akhirnya merebut mahkota juara usai membungkam tim tangguh Uni Soviet 3-0.
[box] Euro 1976
Juara: Cekoslovakia Runner-up: Jerman Tuan rumah: Yugoslavia Pencetak gol terbanyak: Dieter Müller (Jerman) 4 gol[/box]
Putaran final Euro 1976 diadakan di Yugoslavia. Di partai final, Cekoslovakia berhasil menjadi juara dengan mengalahkan Jerman 2-0.
Partai final kali ini diwarnai aksi diving yang dilakukan pemain Jerman, Uli Hoeness. Tapi, aksi brilian di perlihatkan kiper Ceko, Antonin Panenka dengan menggagalkan eksekusi penalti Sepp Maier.
[box] Euro 1980
Juara: Jerman Runner-up: Belgia Tuan rumah: Itali Pencetak gol terbanyak: Klaus Allofs (Jerman) 3 gol[/box]
Format baru kembali diterapkan pada Euro 1980. Delapan tim maju ke putaran final di Italia. Di partai puncak, Jerman berhasil mengandaskan perlawanan Belgia 2-1, lewat dua gol yang dicetak Horst Hrubesch.
[box] Euro 1984
Juara: Perancis Runner-up: Spanyol Tuan rumah: Perancis Pencetak gol terbanyak: Michel Platini (Perancis) 9 gol[/box]
Pada Euro 1984, peringkat pertama di masing-masing grup langsung menuju babak semifinal, setelah melewati fase grup.
Di partai final, tuan rumah Perancis berhasil mengalahkan Spanyol 2-0. Kedua gol Prancis masing-masing dicetak Michel Platini melalui tendangan bebas dan Bruno Bellone.
[box] Euro 1988
Juara: Belanda Runner-up: Uni Soviet Tuan rumah: Jerman Pencetak gol terbanyak: Marco van Basten (Belanda) 5 gol[/box]
Pemerintahan Jerman menyelenggarakan Euro 1988, dengan memakai format seperti perhelatan 1984. Belanda berhasil menjadi juara, setelah mengalahkan Uni Soviet 2-0 di final. Kala itu, gol belanda lahir melalui sundulan Marco Van Basten dan Ruud Gullit.
[box] Euro 1992
Juara: Denmark Runner-up: Jerman Tuan rumah: Swedia Pencetak gol terbanyak: Henrik Larsen (Denmark), Karl-Heinz Riedle (Jerman), Dennis Bergkamp (Belanda), Tomas Brolin (Swedia) 3 gol[/box]
Euro 1992 diselenggarakan Swedia bertepatan dengan banyaknya perubahan politik di Eropa. Jerman Barat dan Jerman Timur mendeklarasikan kesatuan mereka menjadi Republik Jerman.
Kemudian Uni Soviet menyatakan kemerdekannya, serta tempat Yugoslavia yang dilanda perang di digantikan Denmark.
Ajaibnya, Denmark yang bermain tanpa beban berhasil tampil di final dan memukul Jerman 2-0 lewat go yang di ciptakan Kim Vilfort dan John Jensen.
[box] Euro 1996
Juara: Jerman Runner-up: Republik Ceko Tuan rumah: Inggris Pencetak gol terbanyak: Alan Shearer (Inggris) 5 gol[/box]
Timbulnya kekuatan-kekuatan baru negara Eropa Timur, membuat Euro 1996 diikuti 48 negara. Format baru mulai di jalankan, yaitu 16 tim maju ke putaran final dan terbagi menjadi empat grup.
Peringkat satu dan dua di masing-masing grup akan maju ke babak selanjutnya. Partai final terjadi antara kandidat juara Jerman dan Rep Ceska yang bertindak sebagai underdog.
Jerman berhasil menaklukkan Rep Ceska 2-1, lewat gol Oliver Bierhoff di perpanjangan waktu. Ini juga menjadi kali pertama sistem golden goal diterapkan.
[box] Euro 2000
Juara: Perancis Runner-up: Italia Tuan rumah: Belgia & Belanda Pencetak gol terbanyak: Patrick Kluivert (Belanda), Savo Milosevic (Yugoslavia) 5 gol[/box]
Pertama kalinya Euro berlangsung di dua negara. Belgia dan Belanda terpilih menjadi tuan rumah bersama. Partai final di turnamen mempertemukan dua kandidiat kuat juara, Italia dan Perancis.
Tim Ayam Jantan berhasil menjadi kampiun, lewat gol emas David Trezeguet saat injury time. Perancis juga berhasil mengawinkan gelar World Cup 1998 dan Euro 2000.
[box] Euro 2004
Juara: Yunani Runner-up: Portugal Tuan rumah: Portugal Pencetak gol terbanyak: Milan Baros (Republik Ceska) 5 gol[/box]
Pada Euro 2004, Portugal menggelar hajatan. Perhelatan ini menghadirkan kejutan di akhir kejuaraan. Yunani bersama pelatih asal Jerman Otto Rehhagel berhasil membalikkan prediksi publik.
Mereka mampu memboyong lambang supremasi sepakbola terbesar di Eropa itu. Yunani menjadi juara setelah menundukkan tuan rumah Portugal 1-0 di Lisbon, lewat gol tunggal dari Angelos Charisteas
[box] Euro 2008
Juara : Spanyol
Runner Up : Jerman,  Tuan rumah : Austria-Switzerland, Pencetak gol terbanyak : David Villa (ESP) 4 Goal (Top Scorer), Roman Pavlyuchenko (RUS) 3, Hakan Yakin (SUI) 3, Lukas Podolski (GER) 3, Semih Senturk (TUR) 3[/box]
Pada Euro tahun 2008 ini Tim Spanyol berhasil mengalahkan kesebelasan Jerman dengan skor 1-0. Gol tim matador diceploskan oleh Fernando Torres. Tim Spanyol akhirnya juga berhasilkan mengawinkan Word Cup 2010 dan Euro 2008. Dua gelar prestisius tersebut mengantarkan Spanyol ke puncak sebagai tim terbaik FIFA.
Karena jumlah peserta semakin bertambah, maka format pertandingan pun diubah. Setiap peserta harus menjadi juara dan runner up grup terlebih dahulu untuk lolos ke putaran final. Format inilah yang menjadi format baku yang dianut setiap perhelatan piala Eropa sampai sekarang .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar